Minggu, 29 Desember 2013

TULISAN BAHASA INDONESIA



DPR berharap pelaksanaan APBN 2014 tepat sasaran

Jumat, 20 Desember 2013 01:05 WIB | 3348 Views


Jakarta (ANTARA News) - DPR RI mengevaluasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 dan berharap agar pelaksanaan APBN 2014 dapat lebih tepat sasaran dan tepat waktu dibandingkan sebelumnya.

"Dewan sepakat dengan Presiden bahwa implementasi dari APBN 2014 harus dilaksanakan dengan lebih tepat sasaran, tepat waktu, transparan, dan akuntabel," kata Ketua DPR Marzuki Alie dalam pidato Rapat Paripurna Penutupan Masa Sidang II 2013-2014 di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, permasalahan klasik yang senantiasa berulang pada setiap tahun anggaran adalah lambatnya penyerapan anggaran dan penumpukan penyerapan pada akhir tahun.

"Belanja Kementerian dan Lembaga mempunyai pola dengan karakteristik penyerapan yang rendah pada semester pertama dan menumpuk pada akhir tahun anggaran berjalan," ujarnya.

Pola penyerapan anggaran seperti itu, kata dia, tidak hanya terjadi di pusat, akan tetapi juga di daerah sehingga mengganggu rencana kinerja kebijakan APBN terhadap perekonomian nasional.

"Hal itu juga berdampak pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan pengentasan kemiskinan, yang menjadi sasaran kebijakan fiskal," kata dia.

Marzuki menambahkan, DPR telah mencermati rencana implementasi APBN 2014, dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2014 telah diserahkan Presiden kepada seluruh kementerian dan lembaga negara, serta 34 gubernur di seluruh Indonesia.

Pada kesempatan itu, Ketua DPR pun mengkritisi tentang merosotnya nilai tukar rupiah sampai pada titik terendah dalam rentang waktu empat tahun terakhir.

Ia menilai hal itu akan memberi dampak berupa ketidakcocokan realisasi APBN 2014 terhadap indikator-indikator asumsi dasar yang menjadi acuan perhitungan besaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan anggaran Tahun Anggaran 2014.

"Dalam kaitan ini, kami mendorong otoritas moneter dan Pemerintah untuk lebih menguatkan sinergi dalam mengambil langkah-langkah taktis guna menstabilkan nilai tukar Rupiah, sehingga dapat mengurangi risiko negatif terhadap pelaksanaan APBN 2014," ujar Marzuki. (*)
Editor: Ruslan Burhani


Analisis :

APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) adalah suatu rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang  telah disetujui oleh DPR dan berisi daftar sistematis juga terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). 

APBN di negara ini sering sekali tidak tepat sasaran, dan menumpuknya APBN sehingga dapat juga menimbulkan hutang negara. Biasanya permasalahan klasik yang senantiasa berulang pada setiap tahun anggaran adalah lambatnya penyerapan anggaran dan penumpukan penyerapan pada akhir tahun.pi kalau DPR.

Seperti halnya dalam judul artikel diatas DPR sangat mengharapkan APBN diharapkan akan tepat sasaran di tahun 2014 mendatang, tetapi apabila penggunaan APBN dilakukan sama saja seperti tahun 2013 ini maka APBN ditahun mendatang akan sama saja tidak akan tepat sasaran seperti yang diharapkan oleh DPR.

Misalnya dapat dicontohkan seperti pemberian subsidi BBM, subsidi yang diberikan untuk BBM itu mendapat porsi yang paling banyak dari pembagian APBN, sedangkan seperti untuk pendidikan dan subsidi pangan APBN yang dikeluarkan lebih sedikit bahkan tidak terlalu diprioritaskan. 

Nah, maka dari itu tidak seharusnya APBN selamanya di alokasikan untuk subsidi BBM, pemerintah harus perlahan-lahan mengurangi intensitas pengalokasian anggaran untuk subsidi BBM. Masih banyak beberapa aspek lain yang perlu diperhatikan dan membutuhkan perhatian penuh dari pemerintah. Misalnya seperti subsidi pangan dan subsidi pendidikan yang jauh lebih penting guna kesejahteraan yang paling mendasar di masyarakat. Kalau pemerintah dapat melakukan ini, maka APBN yang akan dianggarkan pada 2014 mendatang maka akan tepat sasaran sesuai dengan harapan DPR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar