Sabtu, 28 Desember 2013

TULISAN BAHASA INDONESIA



Harga Emas Naik Tipis

Sabtu, 28 Desember 2013 | 07:29 WIB 
CHICAGO, KOMPAS.com - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik di tengah perdagangan yang tipis, Jumat (27/12/2013) siang waktu setempat. 

Sepanjang pekan ini, kenaikan harga emas tercatat 0,9 persen. Kontrak emas untuk pengiriman Februari 2014, Jumat, naik 1,7 dollar AS atau 0,14 persen menjadi 1.214 dollar AS per troy ounce.

Hari-hari ini, harga emas berfluktuasi dalam rentang yang tipis. Permintaan investor terhadap emas mulai berkurang seiring membaiknya perekonomian.

Sebaliknya, permintaan dari konsumen masih terus terjadi di tengah harga emas yang sempat turun secara terus-menerus dalam beberapa waktu.

Para analis mengaku tak dapat memperkirakan prospek harga emas pada 2014. Kondisi ini dipicu rencana Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) mulai mengurangi kucuran stimulus per 1 Januari 2014.

Namun, sebagian analis menyebut harga emas diperkirakan bisa melorot sampai ke level di bawah 1.100 dollar AS per troy ounce, pada Januari 2014.

Bursa Amerika yang kembali bergairah (bullish), juga dinilai punya kontribusi pada pelemahan harga emas. Bergairahnya bursa mengangkat harapan terhadap prospek pertumbuhan ekonomi dan berlanjut dengan normalisasi suku bunga.

Kenaikan harga juga terjadi pada perak dalam perdagangan akhir pekan. Perak untuk pengiriman Maret 2014 dihargai naik 13,3 sen atau 0,67 persen menjadi 20,049 dollar AS per troy ounce.

Demikian pula untuk platina, pengiriman April 2014 dipatok dengan harga 1.378,9 dollar AS per troy ounce. Harga ini naik 15,1 dollar AS atau 1,11 persen dari harga sebelumnya.


Analisa :

Emas merupakan suatu barang yang tidak mempunyai nilai yang susut seperti uang. Makanya naik turunnya harga emas juga sangat mempengaruhi perekonomian di setiap negaranya termasuk di negara Indonesia juga. 

Seperti yang telah tertera dalam artikel diatas, harga emas naik sangat tipis pada hari jumat ( 27/23/2013 ), hal ini juga langsung membawa pengaruh pada negara-negara lainnya. Hal ini dikarenakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) mulai mengurangi kucuran stimulus per 1 Januari 2014.

Karena negara Amerika Serikat adalah negara yang sangat berpengaruh bagi negara-negara yang lainnya, maka pada saat di Amerika sedang mengalami masalah pada perekonomiannya, negara-negara yang lainnya juga akan merasakan dampaknya.

Tetapi seperti yang dijelaskan didalam artikel, beberapa analis telah memperkirakan harga emas akan kembali melorot pada Januari 2014 mendatang. Dan perekonomian di Amerika pun akan kembali bullish dan juga akan berdampak baik bagi negara lainnya juga, termasuk Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar