Penyebab utang luar negeri Indonesia
menumpuk hingga Rp 2.983 T
Reporter : Wisnoe Moerti | Rabu, 25 September 2013 06:31
Merdeka.com - Indonesia
belum bisa lepas dari jerat utang. Data terbaru Bank Indonesia (BI)
menunjukkan, pertumbuhan utang luar negeri Indonesia pada Juli 2013 mencapai
7,3 persen (yoy). Pertumbuhan utang luar negeri ini sedikit mengalami
perlambatan dibandingkan pertumbuhan pada Juni 2013 sebesar 8 persen (yoy).
Data yang dilansir BI menunjukkan posisi utang luar
negeri Indonesia pada akhir Juli 2013 tercatat sebesar USD 259,54 miliar atau
setara Rp 2.983 triliun. Utang luar negeri Indonesia banyak didominasi utang
jangka panjang yaitu sebanyak 82,3 persen. Sedangkan sisanya merupakan utang
jangka pendek.
"Dari sisi komposisi valuta, ULN Indonesia sebagian
besar bervaluta USD sebanyak 68,2 persen, sedangkan jenis valuta JPY mencapai
12,5 persen dan sisanya terdiri dari berbagai jenis valuta," jelas Hendy
di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (24/9).
BI mendapati pertumbuhan utang luar negeri swasta
mengalami perlambatan. Utang swasta pada Juli 2013 tumbuh 9,5 persen (yoy) atau
lebih rendah dari pertumbuhan pada Juni 2013 yang mencapai 11 persen (yoy).
Pada akhir Juli 2013, tercatat utang luar negeri swasta sebesar USD 133,94
miliar.
Bank Dunia sudah mengingatkan negara berkembang untuk
mengurangi utang. Direktur Pelaksana Bank Dunia yang juga mantan menteri
keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penundaan pemangkasan
stimulus moneter oleh bank sentral AS harus dijadikan kesempatan bagi negara
berkembang untuk melakukan dua hal. Perbaiki ekonomi domestik dan mengurangi
jumlah utang luar negerinya.
"Negara yang sangat tergantung dengan aliran modal
asing harus memerkuat neraca utangnya dengan mengurangi ketergantungannya pada
utang valuta asing yang berjangka pendek," katanya.
Masih dari data BI, total utang pemerintah mencapai USD
133 miliar atau Rp 1.435 triliun. Utang pemerintah memang cenderung mendapat
sorotan tajam. Bahkan, pemerintah dituding tidak punya niat untuk mengurangi
ketergantungan terhadap utang luar negeri.
Dari penelitian Lembaga swadaya Indonesia Budget Center
(IBC), pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) terlalu tergantung pada pinjaman atau
utang. Baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Postur anggaran negara yang selalu defisit dan ditutupi
dari pinjaman, seolah menggambarkan rendahnya komitmen pemerintah mengurangi
utang. Padahal, sebetulnya peningkatan pendapatan negara dari sektor pajak
dapat mengurangi ketergantungan utang dalam dan luar negeri.
Kritik keras juga datang dari Institut Pengembangan
Ekonomi dan Keuangan (Institute for Development of Economics and Finance/INDEF)
yang menuding pemerintah doyan menambah utang baru.
Sebenarnya,
apa penyebab utang Indonesia, baik swasta maupun pemerintah, menumpuk hingga
mencapai Rp 2.983 triliun? merdeka.com
mencoba merangkum berbagai analisa mengenai penyebab Indonesia terus menerus
mengandalkan utang. Yaitu diantaranya adalah Rajin terbitkan Obligasi, APBN
yang selalu defisit, Pendapatan negara rendah, Gaji PNS yang terus naik, dan
pembangunan infrastruktur.
#sumber : http://www.merdeka.com/uang/penyebab-utang-luar-negeri-indonesia-menumpuk-hingga-rp-2983-t.html
Analisa :
Negara
Indonesia ini merupakan negara berkembang, yang seharusnya sebagai negara
berkembang tidak berani mempunya hutang yang terlalu banyak pada luar negri. Tetapi
negara Indonesia ini setiap tahunnya hutang luar negri semakin membesar saja.
Telah dijelaskan
sebelumnya pada artikel diatas, kalau penyebab dari besarnya hutang Indonesia
terhadap luar negri difaktori oleh beberapa alasan. Yang pertama seperti
Indonesia ini sering menerbitkan Obligasi. Negara Indonesia ini sering sekali
menerbitkan obligasi dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti
Malaysia dan Singapura. Hal ini cenderung tidak baik dan seharusnya hal ini
harus dikurangi lagi.
Yang kedua
tadi adalah APBN yang selalu defisit. Iya, benar negara Indonesia APBN hampir
selalu saja defisit karena sebenarnya terlalu banyak pembelanjaan yang
digunakan tapi sebenarnya tidak terlalu bermanfaat dan juga tidak tepat sasaran
penggunaan APBN ini.
Yang ketiga
Pendapatan negara yang rendah tadi memang faktor utama juga dari besarnya
hutang dengan negara lain ini. Negara Indonesia sebenarnya akaya akan
barang-barang yang dapat di ekspor tetapi pemerintah tidak dapat menyeimbangi
nya . seharusya pemerintah dapat bijaksana dalam melakukan hal ini. Misalnya,
pada tahun ini rupiah sdng melemah. Sebaiknya dalam hal ini pemerintah menahan
banyaknya impor yang masuk. Karena hal ini akan membuat pendapatan semakin
rendah.
Yang ke empat
gaji PNS yang terus meningkat. Sebenarnya gaji PNS yang terus meningkat ini
dapat membuat APBN kita semakin defisit. Karna APBN ini digunakan nantinya
untuk dana pensiun para PNS tersebut. sebenarnya apabila APBN terus defisit
dalam menaikkan gaji PNS. Sebaiknya gaji PNS ditahan untuk dinaikkan terlebih
dahulu. Karenan nantinya hal ini juga akan merugikan negara.
Dan yang
terakhir adalah Kebutuhan Proyek Infrastruktur. Dalam hal ini tentu saja
menambah hutang luar negri karena setiap pemerintah melakukan pembagunan sarana
dan prasarana, pemerintah masih mengandalkan pinjaman luar negri dikarenakan
APBN yang tidak memadai dalam hal ini. Sebenarnya dalam hal ini dapat dicegah
dengan cara mendorong perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
untuk membangun infrastruktur sehingga nantinya pembangunan tidak lagi
mengandalkan utang.
Jadi sebenarnya intnya adalah, seharusnya tidak
perlu melakukan sesuatu yang tidak dapat menguntungkan negara ini kedepannya
dengan mengandalkan pinjaman luar negri karena hal ini akan membuat negara ini
semakin jatuh nantinya.
Kami adalah Organisasi Kristen dibentuk untuk membantu orang yang membutuhkan bantuan, seperti help.So keuangan jika Anda akan melalui kesulitan keuangan atau Anda berada dalam kekacauan keuangan, dan Anda perlu dana untuk memulai bisnis Anda sendiri, atau Anda membutuhkan pinjaman untuk melunasi hutang atau membayar tagihan Anda, memulai bisnis yang baik, atau Anda menemukan kesulitan untuk mendapatkan pinjaman dari bank lokal, hubungi kami melalui email hari ini untuk bantuan tersebut (pinjaman, uang start-up): rebaccamorrisloanfirm @ gmail. com untuk Alkitab mengatakan "" Lukas 11: 10 Setiap orang yang meminta, menerima; dia yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu akan dibukakan "jadi jangan biarkan kesempatan ini berlalu begitu saja karena Yesus adalah sama kemarin, hari ini dan selamanya. Silakan ini hanya untuk orang-orang yang berpikiran serius dan Allah takut di keuangan kesulitan dan ingin menemukan jalan keluar.
BalasHapusAnda disarankan untuk mengisi dan mengembalikan rincian di bawah ini ..
Namamu: ______________________
Alamat Anda:____________________
Negara: ____________________
Kerjamu:__________________
Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: ______________
Pinjaman Durasi: ____________________
Pendapatan bulanan: __________________
Nomor telepon:________________
Apakah Anda mengajukan pinjaman sebelumnya: ________________
Jika Anda telah membuat pinjaman sebelumnya, di mana Anda diperlakukan dengan jujur? di mana perusahaan tersebut berlokasi? .