Senin, 30 Desember 2013

TULISAN BAHASA INDONESIA



BI optimistis nilai tukar rupiah 2014 menguat

Minggu, 8 Desember 2013 08:07 WIB | 4932 Views

Bandung (ANTARA News) - Bank Indonesia menyatakan optimistis nilai tukar rupiah pada tahun depan menguat setelah laju inflasi dan impor terkendali serta kepastian pengurangan stimulus AS dan Pemilu 2014 berjalan lancar.

"Kami optimistis nilai tukar rupiah akan membaik tahun depan," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi A. Johansyah dalam pelatihan wartawan ekonomi perbankan di Bandung, mulai Sabtu (7/12) hingga Minggu.

Ia menyebutkan, jika saat ini nilai rupiah mencapai sekitar Rp12.000 per dolar AS, itu merupakan hal yang memang selalu terjadi pada akhir tahun.

"Akhir tahun memang selalu bergejolak dan memang angka Rp12.000 per dolar AS sudah undervalue," kata Difi.

Ia memperkirakan nilai tukar rupiah akan membaik pada akhir Semester I atau paling tidak awal Semester II 2014. Pada saat itu nilai tukar rupiah akan berada di bawah Rp11.000 per dolar AS.

"Menjelang atau setelah pemilu, nilai tukar rupiah biasanya menguat," katanya.

Ia menyebutkan kinerja ekspor nonmigas juga sudah menunjukkan perbaikan karena perekonomian AS dan China mulai bergerak lagi sehingga impor mereka akan meningkat lagi.

Menurut dia, pelemahan nilai tukar rupiah bukan kiamat. Salah satu penyebab melemahnya nilai tukar rupiah adalah tingginya impor sehingga permintaan valuta asing meningkat.

"Di negara-negara yang memiliki basis produksi yang kuat, pelemahan kurs justru memberikan keuntungan kepada produsen dalam negeri," katanya.

Sementara itu, Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Solikin M. Juhro mengatakan bahwa BI telah menempuh sejumlah kebijakan terkait dengan nilai tukar rupiah, baik kebijakan moneter, kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah, maupun kebijakan makroprudensial.

Kebijakan moneter meliputi kebijakan menaikkan suku bunga hingga 175 basis poin sebagai respons atas kenaikan ekspektasi inflasi dan mendorong aliran masuk modal asing dan stabilitas nilai tukar.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Analisa :
BI sebagai world bank dan mengatur lajunya mata uang negara Indonesia ini dalam hal nilai rupiah juga sangat berperan penting. BI juga mengawasi nilai tukar rupiah yang terjadi. Di tahun 2013 ini nilai tukar rupiah melemah sekali hingga mencapai 12.000. hal ini sangat merugikan dan juga menyebabkan inflasi melonjak.

Tetapi dengn optimisnya BI di tahun 2014 mendatang bahwa nilai tukar rupiah akan menguat kembali semoga bukan hanya ucapan belakang saja tapi agar bisa dibuktikan dengan tindakan-tindakan yang membuat nilai tukar rupiah menguat lagi. Karena apabila nilai tukar rupiah di tahun mendatang akan melemah juga maka kerugian yang didapat juga akan semakin banyak.

Misalnya seperti komoditi impor, otomatis kalau nilai tukar rupiah melemah maka harga impor bagi konsumen disini juga akan mahal, hal ini juga akan menyebabkan melonjaknya inflasi lagi.

Sehingga demikian sebaiknya impor valuta asing jangan terlalu tinggi dulu sehingga inflasi yang terjadi tidak terlalu tinggi sampai nanti nilai tukar rupiah kembali stabil lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar