Pekerja Pilih Utang Kartu Kredit Dibanding Tabungan Pensiun
Kamis, 7 November 2013, 06:03
VIVAnews - Sebagian besar pekerja
biasanya menabung untuk mempersiapkan pensiun. Mereka melakukan perhitungan
sederhana dan cenderung mengabaikan tingginya utang konsumsi yang mereka
miliki.
Padahal, utang kartu kredit dan kredit pemilikan rumah (KPR) yang harus dibayar secara signifikan telah mengurangi kemampuan mereka untuk menabung setiap bulannya.
Padahal, utang kartu kredit dan kredit pemilikan rumah (KPR) yang harus dibayar secara signifikan telah mengurangi kemampuan mereka untuk menabung setiap bulannya.
Dikutip pada laman Business
Insider, Darla Mercado pada publikasi investment
news, mengatakan, besarnya pertumbuhan utang pekerja lebih cepat
dibandingkan penambahan tabungan pensiun.
HelloWallet dalam analisisnya memaparkan, pada 2010, peserta yang
aktif berkontribusi untuk tabungan pensiun sekitar US$9,2 miliar, dengan jumlah
utang yang dimiliki US$4,2 miliar.
Pada 2010 hingga 2011 berkembang bahwa 64 persen dari pekerja yang
aktif menyisihkan tabungan pensiun setiap bulan, memiliki penambahan utang yang
lebih cepat dibandingkan peningkatan tabungan pensiun mereka.
Angka tersebut naik 46 persen dari pekerja yang aktif menabung
untuk persiapan pensiunnya, yang harus kehilangan tanah mereka antara 2006 dan
2007.
Manajemen utang biasanya diserahkan kepada para pekerja sendiri,
sedangkan pengusaha tidak dapat ikut campur membantu karyawan mengendalikan
utang mereka. Padahal, stres keuangan memiliki konsekuensi negatif terhadap
prestasi kerja pekerja.
Analisa :
Tabungan pensiun seharusnya memang menjadi
prioritas bagi para pekerja yang mempunya pandangan lebih baik untuk ke
depannya, karena agar memiliki sesuatu nantinya di masa yang akan datangnya. Sedangkan
kartu kredit, hal ini hanya akan mempermudah dimasa sekarang saja.
Seperti halnya yang telah diamati pada
artikel diatas, banyaknya para pekerjayang menabung untung tabungan pensiun
mereka cenderung lebih sedikit dibandingkan para pekerja yang menggunakan
pendapatannya untuk mempunyai kartu kredit.
Mungkin bagi para pekerja kartu kredit ini
dapat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya pada saat
sekarang, tanpa berfikir untuk kedepannya nanti. Karna sebenarnya kartu kredit
kalau digunakan hanya untuk para pekerja biasa cenderung cukup merugikan
sebenarnya, hal ini dikarenakan nantinya kartu kredit tersebut akan membengkak
tagihannya tanpa kita sadari kalau kita tidak rajin-rajin membayar tagihan
kartu kredit kita. Sedangkan tabungan pensiun ini berbanding terbalik dengan
kartu kredit, hal ini akan sangat menguntungkan kita di masa yang akan datang
nanti.
Jadi kalau menurut saya, kenapa sekarang
banyak pekerja yang lebih cenderung memilih kartu kredit karena para pekerja
hanya memikirkan bagaimana memuasakan untuk memenuhi kebutuhannya sekarang
tanpa berpikir ke depannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar