HARGA MINYAK GLOBAL TURUN
New York
(ANTARA News) - Harga minyak global turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena
para pedagang melakukan ambil untung dari kenaikan sebelumnya dan menunggu
laporan stok AS yang diperkirakan menunjukkan peningkatan dalam persediaan.
Kontrak
minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman
Desember di New York Mercantile Exchange, turun 48 sen menjadi ditutup pada
98,20 dolar AS per barel dan menghentikan tiga hari kenaikan beruntun, lapor
AFP dan Xinhua.
Minyak
mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember menetap di 109,01 dolar AS per
barel, turun 60 sen dari penutupan Senin di perdagangan London.
"Saya
yakin ada beberapa aksi ambil untung setelah reli pada Senin -- reaksi terhadap
berita di Libya terlalu dibesar-besarkan," kata David Bouckhout dari TD
Securities.
Harga
minyak naik pada Senin (28/10) karena para pedagang terus mengawasi kerusuhan
baru para buruh di Libya yang mengancam produksi minyak negara anggota OPEC
itu. WTI naik 83 sen per barel dan Brent melonjak 2,68 dolar AS.
Setelah
negosiasi yang dipimpin oleh kementerian perminyakan, para pengunjuk rasa
berjanji untuk menghentikan blokade mereka atas produksi minyak, kata seorang
juru bicara National Oil Corporation, Libya.
Pasar
minyak mengantisipasi melemahnya laporan pada stok minyak mentah komersial dan
produk-produk dari Departemen Energi AS, indikator mingguan permintaan energi
di ekonomi terbesar dunia.
"Para
pedagang AS juga menunggu data persediaan mingguan yang diperkirakan akan
menunjukkan penumpukan lebih lanjut dalam stok minyak mentah, namun persediaan
produk lebih rendah di tengah berlangsungnya pemeliharaan kilang musiman,"
kata Tim Evans dari Citi Futures.
Bouckhout
mengatakan laporan AS itu "diperkirakan tidak akan bullish."
Badan
Informasi Energi AS (EIA) akan merilis laporannya yang meliputi persediaan
minyak mentah AS pekan lalu pada Rabu waktu setempat. Pasar memperkirakan
persediaan minyak mentah AS akan terus meningkat sebesar 3,5 juta barel untuk
pekan yang berakhir 25 Oktober.
Pasokan
minyak mentah AS meningkat 5,2 juta barel menjadi 379,8 juta barel untuk pekan
yang berakhir 18 Oktober, data yang dirilis oleh EIA, unit statistik Departemen
Energi, menunjukkan.
Serangkaian
data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan di konsumen minyak terbesar dunia
itu, juga membebani harga minyak.
Penjualan
ritel AS untuk September turun 0,1 persen dari bulan sebelumnya, kata
Departemen Perdagangan, gagal memenuhi konsensus pasar.
Sementara
itu, Indeks Harga Produsen AS turun 0,1 persen pada September, Departemen
Tenaga Kerja mengatakan pada Selasa, penurunan pertama sejak April.
Kepercayaan
konsumen AS turun lebih dari yang diperkirakan pada Oktober, karena warga
Amerika ketakutan oleh kebuntuan fiskal terbaru di Washington, The Conference
Board, sebuah lembaga riset kelompok industri, mengatakan pada Selasa.
SUMBER : http://www.antaranews.com/berita/402703/hrga-minyak-global-turun-jelang-laporan-persediaan-as
ANALISA :
Minyak bumi bagi kehidupan di
muka bumi ini sangat penting. Maka naik turunnya harga minyak di bumi ini
sangat penting bagi negara-negara yang mengimpor maupun mengekspor minyak bumi.
Seperti artikel yang ambil diatas, harga minyak global saat ini sedang turun. Turunnya
harga minyak disini juga menimbulkan adanya pro dan juga kontra dari berbagai
negara. Misalnya turunnya harga minyak ini dapat menyebabkan permintaan akan
minyak tersebut itu juga. Seperti halnya di Negara Eropa, melemahnya mata Uang
di negara Eropa terssebut akan membuat negara tersebut khawatir, karena secara
otomatis permintaan di Negara Eropa tersebutakan minyak juga akan meningkat,
melemahnya mata uang Negara Eropa ini akan berdampak dari Impor minyak yang
akan terjadi nantinya.
Melimpahnya stok minyak mentah di
Amerika Serikat karena peningkatan tajam dalam produksi minyak serpih itu terus
membebani harga minyak. Hal ini juga dilakukan oleh AS karena ingin mengalahi
negara Iran juga dalam mengekspor minyak. Karena stok yang besar di AS dan
kebetulan juga Dollar AS lagi menguat maka dia menurunkan harga minyak sehingga
Iran berhenti atau memperkecil jumlah minyak yang diekspornya. Secara analisa,
Negara AS ini ingin menguasai ekspor minyak ini. Tapi karena menguatnya dollar
AS dibandingkan oleh mata uang lainnya hal ini menyebabkan pro dan kontra yang
misalnya negara China yang biasa mengimpor minyak dari Negara Iran sekarang
jadi hanya bisa mengimpor minyak dari Iran dalam jumlah yang hanya sedikit. Sedangkan
kalau negara tersebut ingin mengimpor
minyak dari negara Amerika karena permintaan akan di negara tersebut tetpi
menguatnya Dollar AS tersebut yang dikhawatirkan akan perekonomian yang terjadi
di Negara China tersebut. menguatnya mata uang AS yang menyebabkan penurunan
harga minyak ini hal ini juga tidak membuat para investasi tertarik melainkan
sebaliknya yaitu mengurangi daya tarik investasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar