Minggu, 03 November 2013

TULISAN BAHASA INDONESIA



Target Investasi 2014 Akan Direvisi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan merevisi target investasi di tahun mendatang. Sebab, hal ini akan menyesuaikan dengan kondisi global yang sedang melemah. 

Kepala BKPM Mahendra Siregar mengatakan, saat ini pemerintah sedang berdiskusi soal kemungkinan merevisi target investasi di tahun depan tersebut. "Saya juga evaluasi untuk tahun depannya seperti apa. Saat ini kondisi global dan besaran tingkat pertumbuhan di 2014 sudah dibahas oleh pemerintah dan DPR. Tampaknya ada keperluan untuk merevisi target di 2014. Tapi saya belum tahu keputusan untuk menyampaikan itu," kata Mahendra saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (3/10/2013). 

Ia menambahkan, hingga akhir tahun ini BKPM menargetkan pencapaian investasi sebesar Rp 390 triliun. Di tahun depan, angka target investasi melonjak hingga Rp 506 triliun. Biasanya, target investasi ini selalu diperoleh dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China. 

Di tahun 2013 saja, kontribusi investasi AS ke Indonesia mencapai 50 persen. 

Sebentar lagi, Presiden Indonesia dan Presiden China juga akan menandatangani kerjasama investasi di kedua belah pihak. "Kalau besaran ini tercapai, ini sudah 50 persen dari target tahun depan (dari China). Ditambah 50 persen dari AS. Saya tenang-tenang saja deh. Tapi persoalannya kan tidak semudah itu," tambahnya. 

Apalagi di Amerika Serikat sendiri juga sedang mengalami penghentian layanan pemerintahan (shutdown). Meski belum berpengaruh signifikan, pihaknya juga harus tetap mewaspadai gejolak yang ada di global dan regional. 

Saat ini, BKPM akan mengintensifkan komunikasi dengan pemerintah daerah dan meminta komitmen pemerintah daerah untuk yang siap bekerjasama dengan investor asing. Nantinya BKPM juga akan bekerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan investasi tersebut. 

"Kami berpikir untuk melibatkan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Tujuannya ini adalah tidak hanya berpikir peningkatan investasinya saja, tapi bagaimana pemerintah terlibat langsung masalah perizinan, juga sampai implementasi dan operasionalnya.

Permasalahannya sudah ke arah sana. Inilah yang akan kami coba untuk mengatasinya," jelasnya.


ANALISA :

Target Investasi 2014 yang akan direvisi ini sangat bagus sekali, apalagi kalau revisi yang dilakukan ini memberi dampak yang sangat positif dan juga memberikan manfaat yang lebih baik lagi bagi Indonesia ini. Seperti yang dikatakan dalam artikel diatas, target investasi yang besar seperti ini selalu diperoleh dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China.

Meskipun negara AS itu sedang sedang menghentikan layanannya (shutdown, sebaiknya  Indonesia masih harus tetap optimis untuk bisa menarik investasi langsung dari Amerika Serikat. Karena saat ini, perusahaan-perusahaan AS di Indonesia dianggap mampu meningkatkan produktivitas lokal. Perusahaan-perusahaan ini juga berinvestasi pada karyawannya serta memberikan kontribusi jangka panjang yang signifikan kepada masyarakat di tempat mereka melakukan kegiatan operasinya, maka dari itu sebaiknya Indonesia harus tetap semangat untuk menarik investasi dari  negara tersebut

Selain itu dari negara China juga dapat dikatakan Indonesia mengalami kemajuan karena akan melakukan kerja sama Investasi juga diantara kedua belah pihak. 

Nah apabila, Indonesia mampu menarik terus Investasi dari negara AS itu dan juga program kerjasamanya dengan China berjalan dengan lancar maka target yang telah ditetapkan pasti bisa tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar