Target Investasi 2014 Akan
Direvisi
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) akan merevisi target investasi di tahun mendatang. Sebab, hal ini akan menyesuaikan
dengan kondisi global yang sedang melemah.
Kepala BKPM Mahendra Siregar mengatakan, saat ini pemerintah
sedang berdiskusi soal kemungkinan merevisi target investasi di tahun depan
tersebut. "Saya juga evaluasi untuk tahun depannya seperti apa. Saat ini
kondisi global dan besaran tingkat pertumbuhan di 2014 sudah dibahas oleh
pemerintah dan DPR. Tampaknya ada keperluan untuk merevisi target di 2014. Tapi
saya belum tahu keputusan untuk menyampaikan itu," kata Mahendra saat
ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Ia menambahkan, hingga akhir tahun ini BKPM menargetkan
pencapaian investasi sebesar Rp 390 triliun. Di tahun depan, angka target
investasi melonjak hingga Rp 506 triliun. Biasanya, target investasi ini selalu
diperoleh dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China.
Di tahun 2013 saja, kontribusi investasi AS ke Indonesia
mencapai 50 persen.
Sebentar lagi, Presiden Indonesia dan Presiden China juga
akan menandatangani kerjasama investasi di kedua belah pihak. "Kalau
besaran ini tercapai, ini sudah 50 persen dari target tahun depan (dari China).
Ditambah 50 persen dari AS. Saya tenang-tenang saja deh. Tapi persoalannya kan
tidak semudah itu," tambahnya.
Apalagi di Amerika Serikat sendiri juga sedang mengalami penghentian
layanan pemerintahan (shutdown). Meski
belum berpengaruh signifikan, pihaknya juga harus tetap mewaspadai gejolak yang
ada di global dan regional.
Saat ini, BKPM akan mengintensifkan komunikasi dengan
pemerintah daerah dan meminta komitmen pemerintah daerah untuk yang siap
bekerjasama dengan investor asing. Nantinya BKPM juga akan bekerjasama dengan
pihak lain untuk meningkatkan investasi tersebut.
"Kami berpikir untuk melibatkan lembaga swadaya
masyarakat (LSM). Tujuannya ini adalah tidak hanya berpikir peningkatan
investasinya saja, tapi bagaimana pemerintah terlibat langsung masalah
perizinan, juga sampai implementasi dan operasionalnya.
Permasalahannya sudah ke arah sana. Inilah yang akan kami
coba untuk mengatasinya," jelasnya.
#SUMBER : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/10/03/1515445/Target.Investasi.2014.Akan.Direvisi
ANALISA :
Target Investasi 2014 yang akan direvisi ini sangat bagus
sekali, apalagi kalau revisi yang dilakukan ini memberi dampak yang sangat
positif dan juga memberikan manfaat yang lebih baik lagi bagi Indonesia ini. Seperti
yang dikatakan dalam artikel diatas, target investasi yang besar seperti ini selalu
diperoleh dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China.
Meskipun negara AS itu sedang sedang menghentikan layanannya
(shutdown, sebaiknya Indonesia masih harus tetap optimis untuk bisa
menarik investasi langsung dari Amerika Serikat. Karena saat ini, perusahaan-perusahaan
AS di Indonesia dianggap mampu meningkatkan produktivitas lokal.
Perusahaan-perusahaan ini juga berinvestasi pada karyawannya serta memberikan
kontribusi jangka panjang yang signifikan kepada masyarakat di tempat mereka
melakukan kegiatan operasinya, maka dari itu sebaiknya Indonesia harus tetap
semangat untuk menarik investasi dari
negara tersebut
Selain itu dari negara China juga dapat dikatakan Indonesia
mengalami kemajuan karena akan melakukan kerja sama Investasi juga diantara
kedua belah pihak.
Nah apabila, Indonesia mampu menarik terus Investasi dari
negara AS itu dan juga program kerjasamanya dengan China berjalan dengan lancar
maka target yang telah ditetapkan pasti bisa tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar