Indonesia Peringkat 120 Dunia
Untuk Kemudahan Berbisnis
Jakarta,
29/10 (Antara) – Laporan tahunan survei daya saing “Doing Business” Bank Dunia,
tentang seberapa mudah atau sulitnya untuk memulai dan menjalankan bisnis di 189
negara, menempatkan Indonesia di peringkat ke-120 di dunia untuk kemudahan
menjalankan bisnis.
Laporan
tahunan “Doing Business 2014″ yang dirilis di Washington pada Selasa,
mengatakan banyak negara membuat lebih mudah bagi orang untuk memulai dan menjalankan
bisnis lokal, dengan negara-negara berpenghasilan rendah bergerak lebih cepat
daripada negara yang lebih besar untuk perbaikan.
Singapura
dan Hong Kong menempati peringkat tempat terbaik di dunia untuk menjalankan
bisnis, masing-masing di urutan pertama dan kedua, diikuti oleh Selandia Baru,
Amerika Serikat dan Denmark menggenapi lima besar, seperti tahun lalu.
Dalam hal
menjalankan kemudahan menjalankan bisnis, Indonesia kalah bersaing dari sesama
negara ASEAN lainnya, yaitu Malaysia yang menempati peringkat keenam, Thailand
peringkat ke-18, Brunei Darussalam di posisi ke-59, Vietnam di peringkat ke-99
dan Filipina di urutan ke-108.
hanya lebih
baik dari Kamboja di peringkat ke-137. “Regulasi adalah sebuah realitas dari
awal kehidupan perusahaan hingga akhir,” kata laporan itu. Menyelusuri hal itu
dapat menjadi kompleks dan mahal. Tetapi di banyak kawasan, telah ada kemajuan
luar biasa dalam menghapus beberapa hambatan birokrasi terbesar untuk kegiatan
sektor swasta,” kata laporan itu.
Pemeringkatan
tersebut fokus pada apa yang usaha kecil atau menengah hadapi di negara
asalnya, dibandingkan bagaimana raksasa multinasional akan berjalan dalam
lingkungan yang sama.
Data ini
didasarkan pada survei terhadap lebih dari 10.000 profesional, sebagian besar orang-orang
yang secara rutin membantu mengelola atau memberi saran tentang masalah hukum
dan peraturan di suatu negara.
Pemeringkatan
negara-negara disusun atas berbagai kriteria, mulai dari berapa lama dan
prosedur yang dibutuhkan untuk memulai bisnis, hingga lamanya waktu untuk
mendapatkan sambungan daya listrik, kemudahan kredit dan biaya mengekspor atau
mengimpor.
ANALISA :
Kalau
dilihat dari artikel diatas, Indonesia masih jauh dari kata sukses dalam
berbisnis. Dalam bersaing di sesama negara ASEAN aja Indonesia masih ketinggalan
jauh sekali. Contohnya dengan Malaysia. Dalam berbisnis Malaysia jauh posisinya
dengan Indonesia. Posisi Malaysia berada di peringkat 6 SEDANGKAN Indonesia jauh
berada di peringkat 102.
Hal tersebut
membuktikan masih buruknya kinerja Indonesia dalam berbisnis. Dalam lingkup
kawasan ASEAN aja masih tertinggal jauh dengan negara tetangga apalagi bersaing dengan
negara-negara maju seperti Amerika, Selandia Baru dan negara maju lainnya.
Sebaiknya Indonesia
lebih fokus lagi dalam menjalankan bisnis agar bisa menghadapi perbisnisan
global di dunia ini dan juga agar tidak tertinggal di belakang dan diakui oleh
negara-negara maju yang ada. Dan lebih baik lagi kalau Indonesia bisa menarik
banyak investor yang dapat menghasilkan keuntungan yang lebih banyak bagi
negara Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar