Minggu, 03 November 2013

TULISAN BAHASA INDONESIA



Indonesia Peringkat 120 Dunia Untuk Kemudahan Berbisnis 

Jakarta, 29/10 (Antara) – Laporan tahunan survei daya saing “Doing Business” Bank Dunia, tentang seberapa mudah atau sulitnya untuk memulai dan menjalankan bisnis di 189 negara, menempatkan Indonesia di peringkat ke-120 di dunia untuk kemudahan menjalankan bisnis.
Laporan tahunan “Doing Business 2014″ yang dirilis di Washington pada Selasa, mengatakan banyak negara membuat lebih mudah bagi orang untuk memulai dan menjalankan bisnis lokal, dengan negara-negara berpenghasilan rendah bergerak lebih cepat daripada negara yang lebih besar untuk perbaikan.

Singapura dan Hong Kong menempati peringkat tempat terbaik di dunia untuk menjalankan bisnis, masing-masing di urutan pertama dan kedua, diikuti oleh Selandia Baru, Amerika Serikat dan Denmark menggenapi lima besar, seperti tahun lalu.

Dalam hal menjalankan kemudahan menjalankan bisnis, Indonesia kalah bersaing dari sesama negara ASEAN lainnya, yaitu Malaysia yang menempati peringkat keenam, Thailand peringkat ke-18, Brunei Darussalam di posisi ke-59, Vietnam di peringkat ke-99 dan Filipina di urutan ke-108.

hanya lebih baik dari Kamboja di peringkat ke-137. “Regulasi adalah sebuah realitas dari awal kehidupan perusahaan hingga akhir,” kata laporan itu. Menyelusuri hal itu dapat menjadi kompleks dan mahal. Tetapi di banyak kawasan, telah ada kemajuan luar biasa dalam menghapus beberapa hambatan birokrasi terbesar untuk kegiatan sektor swasta,” kata laporan itu.

Pemeringkatan tersebut fokus pada apa yang usaha kecil atau menengah hadapi di negara asalnya, dibandingkan bagaimana raksasa multinasional akan berjalan dalam lingkungan yang sama.

Data ini didasarkan pada survei terhadap lebih dari 10.000 profesional, sebagian besar orang-orang yang secara rutin membantu mengelola atau memberi saran tentang masalah hukum dan peraturan di suatu negara.

Pemeringkatan negara-negara disusun atas berbagai kriteria, mulai dari berapa lama dan prosedur yang dibutuhkan untuk memulai bisnis, hingga lamanya waktu untuk mendapatkan sambungan daya listrik, kemudahan kredit dan biaya mengekspor atau mengimpor.


ANALISA :

Kalau dilihat dari artikel diatas, Indonesia masih jauh dari kata sukses dalam berbisnis. Dalam bersaing di sesama negara ASEAN aja Indonesia masih ketinggalan jauh sekali. Contohnya dengan Malaysia. Dalam berbisnis Malaysia jauh posisinya dengan Indonesia. Posisi Malaysia berada di peringkat 6 SEDANGKAN Indonesia jauh berada di peringkat 102.

Hal tersebut membuktikan masih buruknya kinerja Indonesia dalam berbisnis. Dalam lingkup kawasan ASEAN aja masih tertinggal jauh dengan negara  tetangga apalagi bersaing dengan negara-negara maju seperti Amerika, Selandia Baru dan negara maju lainnya.

Sebaiknya Indonesia lebih fokus lagi dalam menjalankan bisnis agar bisa menghadapi perbisnisan global di dunia ini dan juga agar tidak tertinggal di belakang dan diakui oleh negara-negara maju yang ada. Dan lebih baik lagi kalau Indonesia bisa menarik banyak investor yang dapat menghasilkan keuntungan yang lebih banyak bagi negara Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar