Perekonomian China Lemahkan
Rupiah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju nilai tukar Rupiah kembali terkoreksi tipis
karena dipicu sentimen negatif perlambatan ekonomi China.
Reza
Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, menilai pelemahan rupiah
disebabkan oleh sentimen negatif dari Asia, sebab Bank sentral China menolak
melakukan injeksi pendanaan kepada sistem keuangan China.
"Atas
hal itu, maka perekonomian China akan melambat dan membuat laju mata rupiah
melemah di kisaran Rupiah berada di bawah target resisten Rp 11.268 dari
sebelumnya Rp 11.258 pada penutupan kemarin," katanya, Jumat (25/10/2013).
Sikap
Bank Sentral China yang menolak melakukan injeksi pada sistem keuangan China
juga berimbas pada laju bursa saham China yang memerah kemarin.
Di
sisi lain, pelemahan rupiah juga terimbas penurunan Euro setelah rilis beberapa
indeks manufaktur di sejumlah wilayah zona Euro yang melambat.
Sentimen
negatif Euro dan Asia membuat mata uang dolar AS melanjutkan penguatannya.
Terlebih data rilis kinerja emiten di AS menunjukkan kinerja yang baik.
Tercatat
dari 181 emiten yang terdapat dalam indeks S&P500 yang telah merilis
kinerjanya, sebanyak 76 persennya melampaui estimasi laba, dan 52 persennya
melampaui estimasi pendapatan.
ANALISA :
Perekonomian
China yang melambat ini, sebenarnya bukan hanya berdampak buruk bagi Negara
Indonesia saja, melainkan bagi negara-negara lain yang berhubungannya juga,
misalnya seperti Eropa dan AS. Namun bagi Indonesia melambatnya perekonomian
China ini sangat membuat kerugian bagi Indonesia, seperti sekarang nilai mata
uang menjadi lemah.
Hal
ini terjadi karena China termasuk negara yang mengambil barang ekspor dari
Indonesia, nah karena di China saat ini perekonomiaanya sedang tidak baik, Sehingga
permintaan ekspor dari China menurun dan mengakibatkan banyak negara melemahkan
mata uangnya termasuk Indonesia. Negara Indonesia saja Pelemahan rupiahnya
hingga menyentuh angka Rp10 ribu per dolar.
Dalam masalah ini, sebaiknya BI mengambil
langkah-langkah tertentu dengan bauran kebijakan maka rupiah bisa ditekan kembali
ke angka normalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar