Minggu, 03 November 2013

TULISAN BAHASA INDONESIA



Perekonomian China Lemahkan Rupiah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju nilai tukar Rupiah kembali terkoreksi tipis karena dipicu sentimen negatif perlambatan ekonomi China.

Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, menilai pelemahan rupiah disebabkan oleh sentimen negatif dari Asia, sebab Bank sentral China menolak melakukan injeksi pendanaan kepada sistem keuangan China.

"Atas hal itu, maka perekonomian China akan melambat dan membuat laju mata rupiah melemah di kisaran Rupiah berada di bawah target resisten Rp 11.268 dari sebelumnya Rp 11.258 pada penutupan kemarin," katanya, Jumat (25/10/2013).

Sikap Bank Sentral China yang menolak melakukan injeksi pada sistem keuangan China juga berimbas pada laju bursa saham China yang memerah kemarin.

Di sisi lain, pelemahan rupiah juga terimbas penurunan Euro setelah rilis beberapa indeks manufaktur di sejumlah wilayah zona Euro yang melambat.

Sentimen negatif Euro dan Asia membuat mata uang dolar AS melanjutkan penguatannya. Terlebih data rilis kinerja emiten di AS menunjukkan kinerja yang baik.

Tercatat dari 181 emiten yang terdapat dalam indeks S&P500 yang telah merilis kinerjanya, sebanyak 76 persennya melampaui estimasi laba, dan 52 persennya melampaui estimasi pendapatan.


ANALISA :

Perekonomian China yang melambat ini, sebenarnya bukan hanya berdampak buruk bagi Negara Indonesia saja, melainkan bagi negara-negara lain yang berhubungannya juga, misalnya seperti Eropa dan AS. Namun bagi Indonesia melambatnya perekonomian China ini sangat membuat kerugian bagi Indonesia, seperti sekarang nilai mata uang menjadi lemah.

Hal ini terjadi karena China termasuk negara yang mengambil barang ekspor dari Indonesia, nah karena di China saat ini perekonomiaanya sedang tidak baik, Sehingga permintaan ekspor dari China menurun dan mengakibatkan banyak negara melemahkan mata uangnya termasuk Indonesia. Negara Indonesia saja Pelemahan rupiahnya hingga menyentuh angka Rp10 ribu per dolar.

Dalam masalah ini, sebaiknya BI mengambil langkah-langkah tertentu dengan bauran kebijakan maka rupiah bisa ditekan kembali ke angka normalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar